Gambaran Singkat Kota Banjarmasin
Kota
Banjarmasin merupakan salah satu Kota tertua di Indonesia. Pada tanggal 24 September
2014 kemarin, Kota Banjarmasin merayakan hari jadinya yang ke 488. Kota Banjarmasin identik dengan sebutan kota
seribu sungai yang dimana sungai besar maupun kecil membelah Kota Banjarmasin.
Kota
Banjarmasin secara geografis terletak di 3º15´- 3º22´ Lintang Selatan
dan 114º98´- 114º38´ Bujur Timur.
Memiliki ketinggian rata-rata 0,16 m dibawah MAL dengan Kemiringan 0,13 %, topografi relatif datar dan
sebagian daratan berpaya-paya (rawa).
Kota Banjarmasin dilewati Sungai
Martapura (lebar 60-80m) dan di tepi Sungai
Barito (lebar 800-1000m).
Wilayah
Kota Banjarmasin memiliki luas wilayah 72 km2 atau 0,22% dari luas wilayah
Provinsi
Kalimantan
Selatan dan secara
umum letak Administrasi kota Banjarmasin berbatasan dengan beberapa wilayah
yaitu :
n Sebelah
Utara Kab. Barito Kuala
n Sebelah
Timur Kab. Banjar
n Sebelah
Selatan Kab. Banjar
n Sebelah
Barat Kab. Barito Kuala dan Sungai Barito
Kota
Banjarmasin memiliki iklim tropis denagn suhu udara rata-rata berkisar antara 25
º -38 º C.
Curah hujan rata-rata 236 mm, hari hujan 157
hari/tahun (pengaruh angin muson barat).
Kota
Banjarmasin memiliki struktur geologi berupa lapisan gambut tebal, memiliki
jenis tanah alluvial yang didominasi oleh struktur lempung. Struktur geologi
sungai berupa batuan dasar berbentuk cekungan dari batuan metaforf, bagian permukaan ditutupi
oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung.
Kota
Banjarmasin mengalami instrusi air laut pada saat musim kemarau sehingga
sumber air tanah (rawa) bersifat asam dan tidak baik
untuk keperluan hidup sehari-hari masyarakat seperti minum, makan, mencuci dan
sebagainya.
Abrasi
sering terdapat didaerah sungai,hal ini terjadi karena karena
sifat tanah yang lunak dan mengakibatkan garis badan sungai semakin masuk ke
daratan.
Upaya pemerintah kota Banjarmasin dalam menanggulangi dampak abrasi adalah
dengan membangun siring disebagian wialayah aliran sungai Martapura. Proses
pendangkalan sungai karena sedimentasi bisa juga ditemui di berbagai titik
wilayah seperti di daerah Jalur Muara (pertemuan antara Sungai
Martapura dan Sungai
Barito (1m setiap tahun),
Pusat kota (sentra ekonomi) karena buangan sampah dan hulu
Sungai
Martapura (Riam Kanan) akibat penebangan hutan.
Pola
pengelompokan bangunan di kota Banjarmasin adalah mengelompok khususnya
pada bangunan di tepian sungai dengan muka
rumah mengarah ke sungai dan Linear
(berderet) tipe tunggal pada bangunan di jalan /gang desa dengan muka rumah
mengarah ke jalan. Jenis bangunan berkonstruksi panggung untuk mengantisipasi air pasang (± 80 cm) berbahan semi Permanen atau kayu. Tipe tunggal tidak
bertingkat dan bertingkat untuk bangunan yang dibangun baik di darat maupun di
tepian sungai.
Pariwisata
di Kota Banjarmasin yang terkenal adalah pasar terapung kuin yang berjarak
kurang lebih 2 Km dari pusat kota. Tempat pariwisata lain yang bisa dikunjungi
di kota Banjarmasin yaitu Museum WASAKA, Siring sungai Martapura, Makam Sultan
Suriyansyah dan Masjid-masjid besar dan bersejarah seperti Masjid Raya Sabilal
Muhtadin, Masjid Jami Sungai Jingah dan Masjid Sultan Suriyansyah.
Demikian
gambaran singkat kota Banjarmasin, semoga tautan ini dapat bermanfaat dan
menambah informasi baru bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar